Meita.J.Pangandaheng,S.Pd.MM. Guru, Penyair, Penyanyi, Pencipta Lagu, di Sulawesi Utara



Meita J.Pangandaheng.S.Pd.MM.
(Foto: Istimewa)

malesungnews.com Bitung Senin,10 Juni 2024// Meita Jeane Pangandaheng SPd.MM. Begitulah nama lengkapnya. Anak dari Ibu Erni Kapoyos, dan Bapak Albert Pangandaheng ini, memang telah ditakdirkan sebagai seorang Guru, Penyair, Penyanyi, bahkan sebagai Pencipta Lagu Rohani.

Ia Lahir di Kota Cakalang Bitung Sulawesi Utara, pada tanggal 3 Maret 1972. Mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar GMIM 1 Bitung, tamat tahun 1984. Selanjutnya selesai SMP Kristen Bitung tahun 1987. Di Sekolah inilah Meita Jeane mengaku mulai belajar nulis puisi, nyanyi dan cipta lagu. Kemudian, ijasah Gurunya diperoleh melalui Sekolah Pendidikan Guru Agama Kristen di Airmadidi pada tahun 1990. Selanjutnya Gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Manado Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1) tahun 2010. Dan Gelar Magister Managemen (MM) diperolehnya di Universitas  WR.Supratman Surabaya Tahun 2012.


Foto Istimewa.

Guru di SD GMIM Winenet Bitung ini menikah dengan Semuel Wilar,SH pada 25 Februari 1999 hingga memiliki Buah buah Cinta Kasih mereka : Grandy Valentino (Alm), Bella Mayora Wilar, dan Bian Majesty Wilar.

Di tengah kesibukannya sebagai seorang abdi negara, abdi masyarakat, dan aktif juga di kegiatan kerohanian, mantan Penyiar Radio Gita Lestari FM Bitung, Radio Visi FM Bitung,  Radio KDFM Manado, dan Radio Sol FM Manado ini, Sampai sekarang sudah ada Empat Buku Puisi yang ditulis sendiri dan diterbitkannya, disamping pada beberapa buku Antologi Puisi Bersama yakni:

1. Jejak Kisah dan Kenangan (tahun 2016)
2. Meraih Hasrat Musim (tahun 2017)
3. Wanita dan Aksara (tahun 2019)
4. Catatan Waktu (tahun 2021)

 

Sedangkan pada Buku Antologi Puisi Bersama dengan judulnya sebagai berikut:
1.Penyair membaca Indonesia (tahun 2022)
2. Penyair membaca ibu ( tahun 2021)
3. Penyair membaca Indonesia tahun 2021)
4. Para penuai makna (tahun 2021)
5. Larung Satra (tahun 2023)
6. My first love (tahun 2020)
7. Reda setelah badai (tahun 2020)
8. Perempuan (tahun 2021)
9. Puisi untuk Bumi (tahun 2021)

Selanjutnya untuk lagu lagu Rohani, sudah ada Dua Album Yang sempat dipublikasikannya dan bisa dinikmati melalui channel Youtube Meita Jeane Pangandaheng.

Tak ada kata menyerah ketika menghadapi berbagai rintangan hidup bagi seorang perempuan yang sangat humanis ini. Karena dia percaya dan sangat yakin, pada setiap kali berhadapan dengan tembok dan palang rintangan, Tuhan akan selalu ada dan cepat memberi pertolongan, dan jalan keluar.

"Tuhan yang pegang kendali. Mengapa harus kwatir? Syukuri dan jalani hidup, bagaimanapun itu. Jangan takut! Percaya kepada-Nya". Begitu barisan kata-kata penguat yang bisa kita baca di halaman FB dari Perempuan enegik ini.//Arie Ts.


Posting Komentar

0 Komentar