Mengenal Pelukis I Nyoman Suciptayasa

 

I Nyoman Suciptayasa,S.Pd.

malesungnews.com  Manado Jumat 14 Maret 2025// I Nyoman Suciptayasa, S.Pd. Lahir di Tindika pada tanggal 11 September 1976. Ayahnya bermana I Gede Tisna. Sedangkan Ibunya bernama Niluh Rinten.

Masa kecilnya hingga duduk di bangku SMA Kristen 1 Tentena, tinggal bersama kedua orang tuanya di Parigi. Minat dan bakatnya di bidang Seni Lukis sudah sangat mengental sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, hingga di SMA sering Juara ketika mengikuti lomba lomba melukis.

Makanya setelah Lulus SMA, Suami tercinta dari Helena  Ni Ndek Ariati ini  masuk kuliah di Jurusan Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan, Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Bahasa Dan Seni IKIP Negeri Manado Tahun 1995.

I Nyoman Suciptayasa "Meong Garong"  2003. Cat Minyak di atas Kanvas.
Karya ini sedang di pajang pada Pameran Alumni Seni Rupa FBS UNIMA di Rumah Kopi Galeri Kecebung 578 Kairagi Manado sejak 10 Maret - 14 April 2025.

Sejak mahasiswa, Ayah dari Gillby Wisesa Pratama, dan Marcelino Pratama ini memang telah menunjukkan kemampuan lebih dari teman seangkatannya. Ia begitu senang melahirkan karya karya lukis yang condong ke Naturalisme, Realisme bahkan ke aliran Surealisme.
 
Sudah begitu aktif mengikuti pameran pameran karya sejak di Kampus Berbukit UNIMA hinggga saat ini.

Beberapa kota yang sudah pernah di singgahiya berpameran Lukisan diantaranya: Manado, Tomohon, Tondano, Talaud, Gorontalo, Palu, Parigi, Makasar, Jokjakarta, Jakarta, dan Denpasar Bali. 

Setelah meraih gelar Sarjana Pendidikan pada tahun 2002, Lelaki ulet Tinggi perkasa nan neces yang senang bermain musik, dan juga senang berkebun tanaman buah buahan, dan tanaman bonsai ini, menjadi Dosen tidak tetap di Universitas Tadulako Palu hingga tahun 2005.

Ketika diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil pada Tahun 2005, dengan SK penempatannya pada Dinas Pariwisata Kabupaten Parigi Moutong, banyak prestasi kerja yang sudah di lakukannya. Tak heran jika sejak 2020 hingga sekarang ini, Lelaki yang tidak mengenal lelah ini, dipercayakan sebagai Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi Kreatif di instasinya.

Dikalangan pemerhati Bonsai Sulteng, I Nyoman Suciptayasa di pilih dan di kukuhkan sebagai Ketua RUBI (Rumah Bonsai Indonesia) Cabang Bonsai.

Berikut ini karya lukis berciri Surealimenya, masih berstatus koleksi pribadi berjudul "Garuda".


I Nyoman Suciptayasa, "Garuda", Media Cat Minyak di atas kanvas, 2022.

Ketika ditanya apa makna simbolis yang terkandung pada lukisan Garuda ini, begini penjelasannya.

"Burung Garuda merupakan simbol negara Indonesia, yaitu Garuda Pancasila dengan slogan Bhinneka Tunggal Ika. Burung Garuda ini diangkat sebagai sumber inspirasi penciptaan karya lukis, ini berawal dari pelukisnya ketika melihat fenomena keadaan Bangsa dan Negara saat ini.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang sebenarnya memiliki arti "Berbeda-beda tetapi tetap satu", akan tetapi sudah mulai dan sangat nyata ada kalangan tertentu yang berusaha mau, dan dengan sengaja memecah belah keutuhan negara berlatar konflik agama dan kepercayaan, sosial budaya, dan politik.

Semangat Garuda harus tetap dipertahankan, walau dalam situasi sesulit apapun, begitu juga dengan beban yang terus menggerogoti keutuhan yang selama ini disepakati, Garuda harus bisa bangkit, dan terus bergerak mengepakkan sayapnya terbang tinggi.

"Sebagai perupa yang juga bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil memang memili tanggung jawab besar terhadap pekerjaannya. Tapi semua ini akan tetap dilakukan dengan senang hati dan lebih bertanggung jawab. Karena pada akhirnya, apa apa yang sudah di kerjakan, semua itu akan menjadi sejarah perjalanan hidup kita". Begitu Pak Nyoman bilang mengakhiri kisah perjalanan hidupnya hingga saat ini.//Arie Tulus.

Posting Komentar

0 Komentar